Venomena.id – Seorang warga Kota Bekasi, bernama Eko Fadly (30) diduga mengalami kejahatan scamming atau penipuan, berupa kehilangan uang usaha senilai Rp42 juta setelah ditransfer ke rekening BRI milik orang tuanya.
Ayah Fadly diduga kuat menjadi korban penipuan melalui modus scam yang dilakukan via chat.
Dalam keterangannya yang dikutip, Selasa 22 Oktober 2024, Eko menjelaskan bahwa kejadian ini tidak sepenuhnya bisa menyalahkan korban, dalam hal ini orang tuanya. Namun, ia menyoroti frekuensi kejadian serupa yang terus berulang dan terasa terorganisir.
“Para pelaku dengan mudah mendapatkan data korbannya. Ketika ada rekening ditransfer atau diisi uang, besoknya penipu melancarkan aksinya dengan menghubungi korban. Ini yang membuat saya heran, seolah-olah semua terstruktur,” kata Eko.
Kejadian ini bukan yang pertama kali menimpa Eko dan keluarganya. Ia juga menceritakan bahwa seorang kerabat dekatnya mengalami modus penipuan yang sama, dengan rekening Bank BRI sebagai sasaran.
“Uniknya, kerabat saya yang juga jadi korban, menggunakan bank yang sama, yaitu BRI,” tambahnya.
Eko pun mengajak masyarakat untuk tidak hanya menghakimi kelalaian korban, tetapi juga kritis terhadap isu keamanan data. Ia mempertanyakan bagaimana scammer bisa mendapatkan informasi calon korban secara akurat, terutama mereka yang memiliki saldo besar di rekening.
“Saya rasa mustahil jika data korban hanya diperoleh secara acak. Ada yang lebih serius di balik ini,” tegasnya.
Eko berharap isu keamanan data ini menjadi prioritas utama dalam pemerintahan Presiden Prabowo yang akan segera dilantik. Menurutnya, permasalahan ini mendesak untuk ditangani, terutama terkait sistem keamanan bank milik negara, seperti BRI.
“Besok Presiden Prabowo dilantik, dan saya harap isu perlindungan data rakyat menjadi salah satu yang dibereskan. Selain itu, evaluasi total terhadap jajaran pimpinan BRI perlu dilakukan, karena penipuan dengan modus serupa terus terjadi di bank ini,” tutup Eko.
(rdk/rdk)