Venomena.id – Sampah-sampah berserakan usai digelarnya acara pembagian sembako oleh relawan Ganjar di stadion mini Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu 6 Agustus 2023 siang.
Ketua RT 01 RW 03 Ciketing Udik, Tatang Saefullah mengaku tak ada koordinasi dari pihak panitia terkait kebersihan. Hal ini membuatnya kebingungan menangani sampah yang berserakan di lokasi.
“Makanya sampah ini bagaimana ini, gak ada koordinasi sama sekali. Sementara kami pihak pengelola kebingungan sampahnya ini, bersihinnya gimana ini,” kata Tatang di lokasi.
Menurutnya, pihak panitia hanya memikirkan kelancaran acara tanpa memasukkan sarana kebersihan ke dalam agenda.
Sepatutnya, kata dia, kebersihan menjadi poin yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam sebuah acara besar.

“Ya sedikit kecewa lah, habis acara langsung ditinggalin aja, sampahnya berantakan. Ya paling kita sebagai pengelola (yang membersihkan),” keluh Tatang.
Selain kebersihan, lanjutnya, acara tersebut juga tak menyediakan keamanan. Sepanjang acara tak terlihat aparat yang berjaga, seperti kepolisian, Babinsa dan lainnya.
“(Keamanan) ya saya juga kurang tahu. Pak RW aja nanya ke saya, agak bingung, ada pembagian sembako, gak laporan ke saya dan instansi terkait,” ujarnya menirukan ketua RW.
Di samping itu, tambahnya, acara bagi-bagi sembako relawan Ganjar sebelumnya hanya meminta izin sekedarnya, melalui lisan.
“Kemarin sih izin, cuma gak melalui saya, ke pengelola yang lain. (Izin) mau mengadakan pembagian sembako dari capres Ganjar Pranowo. Kemarin hanya bicara aja, gak ada surat,” ungkapnya
Acara seminar dan pembagian sembako Sahabat Ganjar dihadiri ratusan vwarga sekitar. Pihak panitia menyediakan sebanyak 500 paket sembako untuk peserta.
“Kita ada seminar tentang bisnis di era digital ini. Ada juga pembagian sembako dan door prize. Jadi nanti teman-teman yang datang untuk mengikuti seminar, kita kasih door prize dan sembako,” ujar Amalia Chrismoni, Panitia Sahabat Ganjar.
Ia menjelaskan, peserta yang hadir diberikan edukasi terkait memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk membangun bisnis.
“Jadi (media sosial) gak hanya untuk posting atau komen, kita bisa memanfaatkan ke hal positif,” ucapnya.
Menurutnya, peserta yang hadir berasal dari Ciketing Udik, Bantargebang dan Mustikajaya. Mayoritas peserta merupakan pemulung yang tinggal di sekitaran lokasi.
Sementara salah satu peserta, Isabella, mengaku senang dengan adanya kegiatan bagi-bagi sembako tersebut. Ia dan warga lain merasa terbantu di tengah naiknya harga sembako saat ini.
Isabella berharap aksi sosial dari relawan Ganjar bisa rutin dilakukan untuk membantu warga, khususnya yang kekurangan secara ekonomi.
“Semoga Bapak Ganjar bisa jadi presiden 2024,” imbuhnya.
(bwk/tor)