Venomena.id – Rencana mutasi rotasi pejabat dilingkup Pemkot Bekasi yang diduga direncanakan oleh Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad terus mendapat kritik tajam publik Bekasi.
Sejumlah organisasi masyarakat menilai Pj Wali Kota Bekasi mulai bermanuver untuk kepentingan politik. Jika Pj tetap memaksakan rencana mutasi hanya akan membuat gaduh, dan publik Bekasi dipastikan akan melakukan perlawanan.
“Apa yang akan di lakukan oleh Pj Wali Kota kurang cermat, dan akan menambah kegaduhan, tidak memberikan rasa kenyamanan masyarakat Kota Bekasi. Bahkan masyarakat Kota Bekasi tidak begitu mengenal PJ Walikota, karena tidak pernah ada silaturahmi ke tokoh-tokoh Agama, Masyarakat, Ormas dan Lsm. Bahkan seolah-olah memfilter diri. Dan beberapa hal yang bikin gaduh bahkan hampir mencederai harkat dan martabat masyarakat Kota Bekasi,” ungkap Deni Muhammad Ali, Ketua Ormas Gibas, saat berbincang dengan wartawan di Bekasi, Jumat 8 Maret 2024.
Lebih jauh Deni menyayangkan langkah Pj Wali Kota Bekasi yang di nilai terlalu eksklusif dan membatasi diri saat masyarakat meminta beraudiensi. Sejak kepemimpinan Raden Gani tidak ada upaya untuk merangkul semua kalangan.
“Apalagi saat ini adanya tindakan yang saya anggap menciderai martabat warga diantaranya, telatnya Dana Bonus Atlet peraih medali ProProv 2022 , persoalan jersey paslon pada saat Pemilu kemarin, dan rencana mutasi ini menabrak dan melanggar aturan Undang-Undang ASN No. 5 thn 2014 bahwa pejabat ASN belum boleh dimutasi selama dua tahun dan bilamana hal ini terjadi, kami Aliansi Ormas dan LSM Kota Bekasi siap adakan aksi,” tegasnya.
Deni mendesak, seharusnya Pj Wali Kota ini harus lebih cermat dan hati-hati. Saat ini pemilu masih berproses ditambah menjelang bulan Suci Ramadhan, dan sudah seharusnya lebih fokus mengurus persoalan kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi. Harga beras yang tinggi dan harga bahan sembako yang naik. Apalagi kalo bicara inflasi Kota Bekasi yang tinggi, bukan menambah persoalan baru.
“Kami selama ini diam bukan berarti tidak memantau atau mengamati kinerja Pj, tapi kami masih menghormati dan terus mencermati perkembangan kepemimpinan dari PJ,” katanya.
Untuk itu, Deni meminta agar Pj Wali Kota Bekasi lebih bijak dan cermat dalam mengambil kebijakan. Deni mengungkap kinerja para pejabat saat ini rata-rata menunjukan prestasi, dari mulai penyerapan anggaran hingga ke pendapatan yang cukup tinggi.
“Jangan karena hasutan segelintir oknum, nanti kebijakan PJ akan mendapat pertentangan dari banyak pihak. Imbasnya masyarakat yang akan jadi korban. Mari kita buat Bekasi aman dan damai di tengah pelaksanaan penghitungan suara pemilu 2024,” tutupnya.
(rdk/rdk)